Menuju puncak Fuji san.. land in the cloud..
Ahhkkhh.. akhirnya sampai juga di Puncak Fuji san!







Yah, akhirnya sampe juga di ketinggian 3776 m Fuji san.
Lebih dari sebulan yang lalu saat ada short-term internship di Tsukuba, saya mendapat tawaran dari kakak untuk naik gunung Fuji. Sebenarnya saya agak malas karena saya pikir tidak mudah (fisik) untuk mendaki Fuji san, apalagi kami tidak pernah tau kondisi lapangan. Dan saya pun tidak punya bekal (baju, tas, sepatu) yang cukup memadai selain tidak ada waktu untuk menyiapkannya karena kesibukan mempersiapkan joint research. Hanya kakak menyakinkan saya bahwa dia sanggup mempersiapkan seluruh bekal. Setelah mempertimbangkan beberapa hal termasuk partner riset yang tidak berada di tempat selama hampir 1 minggu, akhirnya saya menyetujui untuk mendaki gunung fuji bersama.
Setelah beberapa kali konsolidasi dan mempersiapkan perlengkapan, akhirnya kami berangkat juga.
Dari Tsukuba saya berangkat sekitar jam 4 sore dan sampai di Tokyo/Ikebukuro jam 5 sore. Sekitar jam 6 sore kami meninggalkan Tokyo/Shinjuku dengan bus menuju salah satu kota yang terletak di kaki gunung Fuji (maaf saya lupa nama kotanya). Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 2 jam. Dari sana kita meneruskan perjalanan dengan bus selama 45 menit untuk bisa mencapai Yoshida-guchi; route yang kami ambil dalam pendakian ini.
Di Yoshida-guchi kami mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan seperti senter dan tongkat serta jaket. Selama disana kami beberapa kali diperingatkan oleh penjaga untuk berhati-hati karena jalanan mungkin licin karena memang saat itu turun gerimis. Sekitar jam 9.30 kami akhirnya memutuskan naik ke Fuji san meski gerimis tetap turun. (Foto disamping diambil di dekat Mt. Fuji Safety Guidance Center)
Yoshida-guchi ini terletak di bawah ketinggian 2,390 m sedangkan puncak gunung fuji berada di ketinggian 3,776 m (Summit Kusushi Shrine). Ketinggian yang harus kami tempuh untuk mencapai puncak sekitar 1,386 m - 1,500 m. Sepanjang Yoshida-guchi - Summit Kusushi Shrine ini terdapat 12 tempat beristirahat (Hinode-kan, Tomoe-kan, Kamaiwa-kan, Fuji ichi-kan, Torii-so, Toyo-kan, Horai-kan, Hakuun-so, Ganso-muro, Fuji hotel, Tomoe-kan dan Goraikou-kan) dan 2 aid centers.
Selama pendakian sangat menyenangkan meski kadang gerimis disertai angin cukup kencang tetap turun dan kadang route yang dilalui cukup terjal dengan batu cadas yang agak licin. Foto disamping diambil saat mencapai ketinggian 3,250 m.
Yang menjadi hambatan terbesar adalah saat mencapai ketinggian3,360 m karena angin sangat kencang dan hujan cukup deras. Kami sempat berhenti dengan beberapa rombongan di sekitar Fuji san hotel sembari menunggu hujan dan angin mereda. Meski demikian ada juga sebagian rombongan yang nekad naik ke atas dan sebagian juga ada yang menyerah dan balik turun ke bawah. Memang mungkin waktu itu cuaca kurang bersahabat.
Sekitar 30 menit kami menunggu hujan dan angin mereda. Meski angin masih cukup kencang dan masih turun gerimis, kami bertekad meneruskan perjalanan dengan harapan kami bisa mencapai puncak sebelum matahari terbit karena waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 3.30 pagi dan waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak Fuji-san (Summit Kusushi Shrine) masih sekitar 80 menit dari Fujisan Hotel. Sayang harapan kami tidak sepenuhnya terpenuhi karena kami hanya bisa melihat sunrise diperjalanan menuju Summit Kushuhi Shrine. Selain itu, kami juga tidak bisa melihat jelas sunrise karena terhalang awan (mendung).
Meskipun demikian kami cukup puas bisa melihat pagi yang indah dari gunung Fuji dan telah melakukan perjalanan menembus awan.
Dan Yokatta! sekitar pukul 5 pagi kita sampai juga di Summit Kusushi Shrine.. sebuah negeri di awan.. setelah melakukan pendakian selama 7.5 jam yang sangat melelahkan.
Sekitar 1 jam kami beristirahat di Summit Kusushi Shrine untuk kemudian meneruskan penjalanan turun dari puncak gunung fuji. Perjalanan tersebut sendiri memakan waktu sekitar 4-5 jam. Pada awalnya kami berencana mengambil jalur Yoshida route, tapi ternyata, mungkin karena terlalu capek, kami salah mengambil jalur dan turun melalui route lain (mungkin yang kami lalui adalah Subashiri route). Hal itu baru kami sadari setelah kami mencapai gerbang pintu keluar yang berbeda dengan yang kami lewati saat mulai mendaki.
Karena terlalu capek, karena telah lebih dari 24 jam saya nyaris tidak tidur (hanya tertidur 5 menit saat istirahat di pinggir jalan waktu perjalanan turun gunung), kami memutuskan untuk langsung berangkat kembali ke Tokyo tanpa membersihkan diri terlebih dahulu. Saya masih inget, saat naik bus menuju ke Shin Matsuda (terletak di Odakyu line menuju Tokyo/Shinjuku) dengan naik bus, cewek (sepertinya juga habis hiking karena membawa tas hiking besar) yang duduk disamping saya sampai menutup hidung dengan sapu tangan mungkin saking bau-nya badan kami.. hehe.. tapi saya yakin, dia akan takluk juga. Inget pepatah jawa, "winiting tresno jalaran soko kulino". Dan akhirnya terbukti, waktu cewek sebelah tertidur, kepalanya tanpa dia sadari tersender di lengan kiriku (entah karena jalur yang berkelok hingga kepalanya terjatuh tepat disebelahku atau mungkin karena tertarik bau badan ini.. hehe..) sengaja cewe itu ga saya bangunin biar puas mencium baru keringat yang dia hindari tadi. Sambil ngibasin ketiak ke arah dia, dalam hati saya berkata, "rasain loe.. hahaha.. sesama sopir cicaheum-ciroyom ga boleh saling mendahului..".
Btw, ternyata kesesatan/salah mengambil route memberi berkah tersendiri. Karena kami bisa naik bus selama 1 jam untuk bisa sampai di Shin Matsuda untuk kemudian menggunakan kereta (Odakyu line) menuju ke Shinjuku yang tentunya lebih nyaman jika kami menggunakan bus. Sesampai di Shin Matsuda kami baru sempat membersihkan diri.
Ada beberapa yang ingin saya sharing ke pembaca blog ini jika ingin mendaki ke gunung fuji.
- Route menuju puncak sudah ditetapkan jadi insyaAllah keamanan terjamin jika kita mematuhi rambu-rambu yang diberikan oleh pengawas gunung fuji meskipun dibeberapa jalur, kemiringan cukup curam hingga kita lebih meng-rock climbing instead of hiking.
- Meskipun route sudah jelas, tapi karena beratnya medan, ada baiknya kawan-kawan mempersiapkan fisik dengan baik terutama jika mau melakukan pendakian di malam hari karena cuaca kurang bisa ditebak.
- Dan jika melakukan perjalanan di malam hari ada baiknya menggunakan senter kepala karena akan lebih membebaskan salah tangan kita untuk bergerak jika terjadi sesuatu (satu tangan lagi memegang tongkat).
- Lebih baik mendaki malam hari karena Fuji san (route pendakian) tidak sebagus yang dibayangkan jika dilihat pada siang hari. Di malam hari kita bisa melihat pemandangan lampu kota di bawah gunung Fuji selain juga ada kemungkinan bisa melihat sunrise dari ketinggian 3,776 m.
Selamat menikmati pendakian gunung Fuji bagi temen-temen yang ingin merasakan indahnya negeri di atas awan!
Labels: Adventure, Fuji san, Hiking, Travelling
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home